Penanggung Jawab Rumah Sehat Afiat dan Pengkaji Kedokteran Nabi

Thursday, December 23, 2010

Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Assalamu'alaikum Wr Wb
Dokter yang semoga selalu diridhai Allah SWT. Ibu saya sudah 11 tahun menderita sakit batuk. Kata dokter paru-parunya sudah rusak. Sampai sekarang Ibu saya selalu minum obat rutin dari dokter, tapi tidak juga membaik. Bahkan sekarang beliau tidak bisa tidur berbaring, karena kalau dibawa baring batuknya kumat. Saat ini Ibu saya juga tidak punya nafsu makan dan badannya sudah kurus. Saya khawatir kalau Ibu saya terus minum obat kimia dalam waktu yang lama akan berefek samping nantinya. Ibu saya sekarang berumur 59 tahun, mempunyai 5 orang anak. Untuk sekadar informasi, almarhum Bapak saya dulunya perokok. Mohon bagaimana pengobatannya menurut tibbun nabawi, syukran.
-Ummi Farhad, Jakarta

Wa'alaikumussalam Wr Wb
Penyakit ibunda dalam kedokteran disebut Penyakit Paru Obstruktif Kronik/PPOK, yaitu penyakit paru menahun yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara di dalam saluran napas yang tidak bisa pulih, bahkan makin berat. Biasanya disebabkan oleh peradangan paru akibat terpapar gas/partikel berbahaya, yang memberi gejala sistemik. Gangguan ini dapat dicegah dan dapat diperbaiki. Penyebab utama PPOK adalah rokok, asap polusi dari pembakaran, dan partikel/gas berbahaya.

Gangguan aliran udara di dalam saluran napas disebabkan proses peradangan paru yang menyebabkan terjadinya peradangan saluran napas kecil dan kerusakan jaringan paru. Gejala dan tanda PPOK, di antaranya adalah: sesak napas, batuk kronis, banyak dahak, ada riwayat terpapar gas/ partikel berbahaya, pada pemeriksaan tampak buruknya fungsi paru. Biasanya penderita berusia di atas 40 tahun, dengan sesak napas yang makin parah dari hari ke hari dan makin buruk bila beraktivitas, keluhan dialami terus-menerus (tidak kambuh-kambuhan).

Berdasarkan kesepakatan para ahli pernapasan sedunia, PPOK dibagi atas 4 derajat:

1. PPOK Ringan: biasanya tanpa gejala, fungsi paru menurun tapi belum ada efek sistemik.
2. PPOK Sedang: fungsi paru menurun dengan gejala sistemik ringan.
3. PPOK Berat: fungsi paru menurun dengan gejala sistemik sedang.
4. PPOK Sangat Berat: ada gagal napas Icronik.

Pengobatan PPOK
Tujuan Penatalaksanaan PPOK
1. Mencegah progresifitas penyakit.
2. Mengurangi gejala.
3. Meningkatkan kemampuan latihan.
4. Mencegah dan mengobati komplikasi.
5. Mencegah dan mengobati serangan berulang.
6. Mencegah atau meminimalkan efek samping obat.
7. Memperbaiki dan mencegah penurunan fungsi paru.
8. Meningkatkan kualitas hidup penderita.
9. Menurunkan angka kematian.

Penatalaksanaan PPOK meliputi 4 program tatalaksana:
1. Evaluasi dan monitor penyakit.
2. Menurunkan faktor risiko.
3. Tatalaksana PPOK stabil.
4. Tatalaksana PPOK serangan akut.

Dalam kedokteran konvensional, pengobatan PPOK di antaranya
1. Berhenti merokok/mencegah terpapar gas/partikel berbahaya.
2. Menghindari faktor pencetus.
3. Vaksinasi influenza.
4. Rehabilitasi paru.
5. Pengobatan/medikamentosa diantaranya penggunaan pelonggar saluran napas kerja singkat, penggunaan pelonggar saluran nafas kerja lama, dan obat penghilang gejala simtomatik. Pemberian kortikosteroid dapat digunakan berdasarkan derajat PPOK.
6. Pada PPOK derajat sangat berat diberikan terapi tambahan oksigen.
7. Reduksi volume paru secara pembedahan atau endoskopi transbronkial.

Dalam metode pengobatan Nabi saw kita selalu memulainya dengan membiasakan diri dengan pola hidup sehat. Pola hidup sehat ini sekurangnya akan meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu proses recovery terhadap kerusakan jaringan paru tersebut di atas. Disamping itu ada beberapa metode pengobatan sebagai berikut:

• Mencegah terpapar gas/partikel berbahaya.
• Minumlah madu 2 X sehari @ 2 sendok makan untuk meningkatkan daya tahan tubuh secara umum.
• Untuk mengurangi batuk dan sesak napas minumlah campuran sbb.:
• Parutan bawang putih 3 sendok makan.
• Kapulaga 5 biji.
• CengMh 5 biji.
• Kayu manis 1 jari tangan.
• Adas manis @ 2 sendok teh.
• Gula batu 200 gram

Masukkan semua bahan dalam 1,25 gelas air minum, direbus hingga tersisa 1 gelas, angkat, dinginkan, saring, simpan dalam wadah yang steril, diminum 3 kali sehari @ 1 sendok makan, diminum sehabis makan. Lakukan itu sarnpai ada kemajuan yang berarti.

• Jangan lupa senantiasa kita ingat kekuasaan Allah dalam setiap penyembuhan, maka mintalah terus pertolongan dari Allah Demikianlah semoga bermanfaat, billahit taufiq wal hidayah, wassalam wr.wb.

***

No comments:

Post a Comment