
-Hamba Allah, Sukabumi
***
Wa'alaikumussalam wr wb
Segala puji bagi Allah yang kuat kerajaan-Nya dan sangat jetas bukti-bukti kekuasaan-Nya. Shalawat di salam atas junjungan kita Nabi Muhammad saw, manusia pilihan dan nabi terakhir, penutup dari semua nabi.
Sayang surat ini tidak menjelaskan jenis kelamin dan pengirimnya. Tapi baiklah, saya coba terangkan penyebab dan cara mengatasi ngompol atau yang dunia kedokteran dikenal dengan istilah enuresis ini.
Ngompol pada remaja bisa terjadi akibat produksi urin yang banyak akibat adanya kelemahan otot sphincter, semacam klep atas kandung kemih. Bisa juga karena kurang mampunya seseorang dalam pengendalian diri. Remaja yang mengalami ngompol berulang, tidak boleh dimarahi, tapi harus ditanamkan keyakinan dan dukungan keluarga kepadanya. Jika tidak maka perasaan stres pada saat tidur akan mendorong penderita enuresis ini untuk kembali ngompol lagi. Demikianlah seterusnya.
Cara menanggulanginya adala sebagai berikut:
1. Secara psikologis orangtua harus memberikan dorongan moril, yakni dengan tidak mempersalahkan sang anak jika ngompol.
2. Berkemih (buang air kecil) sebelum tidur.
3 Membaca doa sebelum tidur. Yaitu, "Bismikallahumma ahyaa wa bismika amuut".
4. Tirulah cara Nabi saw tidur. Yakni, miring ke kanan dengan tangan di bawah kepala.
5. Perlu dilakukan pijat refleksi. Jika belum tertolong, maka lakukanlah akupuntur. Saya punya pengalaman positif dengan pengobatan akupunktur.
6. Obat yang perlu diminum adalah:
- 1 sendok teh jintan putih.
- 1 sendok teh bubuk cengkeh.
- 1 sendok teh bubuk lada hitam.
- 250 cc madu.
Cara membuatnya:
1. Ketiga bubuk dicampur, diaduk rata, kemudian tambahkan 250 cc madu, kemudian diaduk sampai rata. Diminum 2x sehari @ 1 sendok teh, pagi dan sore.
2. Berdoalah, meminta pertolongan kepada Allah.
3. Bersabarlah atas ujian ini. Allah pasti menolong hamba-Nya yang berusaha dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh kesabaran. Selamat mencoba dan semoga berhasil. Jika masih belum berhasil, silakan menghubungi saya untuk saran lebih lanjut.
***
(Disadur dari majalah Sabili No. 3 TH. XV hal. 70-71)
No comments:
Post a Comment