Penanggung Jawab Rumah Sehat Afiat dan Pengkaji Kedokteran Nabi

Saturday, December 25, 2010

Mengobati Mata Minus


Assalamu'alaikum wr wb

Dokter, saya seorang laki-laki berumur 31 tahun dengan tinggi 165 cm dan berat 60 kg. Sehari-hari bekerja di sebuah pabrik susu. Saya mempunyai masalah penglihatan, minus 1,5 untuk mata kanan dan 0,25 untuk mata kiri. Itu pada tahun 2001. Di tahun 2006 mata kanan bertambah minus 2,5 dan kiri minus 0,75. Saya sudah mencoba mengobatinya, mulai dari pakai pil ikan Salmon, jus wortel, timun, daun sirih, bawang merah, madu sampai darah belut, namun tidak ada perubahan. Saya tak ingin pakai kacamata atau lensa kontak. Bagaimana cara penyembuhannya? Terima kasih atas bantuannya. Surat ini mewakili rekah-rekan sekerja yang mempunyai masalah sama.

Amung Sunarya
Pasawahan — Cicurug,
Sukabumi

***

Wa'alaikumussalam wr wb

Segala puji bagi Allah, kepada-Nya kita mohon perlindungan dari segala
urusan dunia yang memberati kita. Shalawat dan salam bagi junjungan dan
suri teladan kita Muhammad saw, kerabat dan sahabatnya.

Jika dikatakan bahwa teman-teman sekerja mempunyai masalah yang sama, itu artinya kita patut curiga bahwa ini adalah penyakit akibat kerja. Alangkah baiknya jika Anda meminta dokter puskesmas setempat memeriksa, apakah pekerjaan berhubungan dengan sinar terang yang terus-menerus, radiasi komputer, atau tempat kerja terlalu gelap dan pekerjaan berhubungan dengan bahan kimia yang bisa meracuni sehingga mengganggu penglihatan.

Kebiasaan sehat yang sudah dilakukan saya pikir akan baik jika dilakukan terus, yaitu minum jus wortel. Malah bisa selang sehari dengan jus tomat yang diketahui mengandung zat lycopene yang membantu menyehatkan retina. Jika gangguannya di retina atau lensa, saya yakin insya Allah akan teratasi. Tapi saya juga minta agar diperiksakan mata apakah ada gejala glaucoma, yaitu kelainan tekanan bola mata. Hal ini akan mempercepat penurunan ketajaman mata yang bisa berakhir dengan kebutaan.

Selanjutnya kebiasaan menonton TV berjam-jam dengan jarak nonton yang terlalu dekatm bisa diperbaiki. Begitu pula membaca buku ataupun koran hendaknya dilakukan dengan penerangan yang cukup. Mungkin usaha lain yang halal bisa diteruskan. Jangan panik dan tentunya dengan diiringi doa kepada Allah yang Maha Menyembuhkan penyakit.

***

(Majalah Sabili No. 2 TH. XV hal. 76-77)

No comments:

Post a Comment