Penanggung Jawab Rumah Sehat Afiat dan Pengkaji Kedokteran Nabi

Saturday, January 1, 2011

Menjaga Kesehatan Pasca Ramadhan

Assalamu'alaikum Wr Wb,

Dokter, saya mohon penjelasan. Dalam beberapa ceramah kesehatan puasa, saya sering mendengar bahwa puasa Ramadhan menyehatkan. Mungkin selama bulan puasa memang benar demikian. Sayapun merasakan bahwa selama berpuasa badan terasa lebih sehat. Namun setelah Ramadhan berlalu, kembali ke aktivitas semula, saya khawatir keadaan kesehatan akan kembali seperti sebelum Ramadhan. Bagaimanakah cara mempertahan kesehatan yang sudah baik ini secara terus-menerus? Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.

Ibrahim, Surabaya

***

Wa'akakumussalam Wr Wb

Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam atas Nabi besar Muhammad saw beserta keluarga dan sahabatnya. Dan semoga keselamatan Allah limpahkan bagi mereka yang mengikuti petunjuk Allah dan rasul-Nya.

Banyak penelitian dan kajian-kajian ilmiah membuktikan manfaat dari puasa Ramadhan dalam penyembuhan penyakit maupun sebagai peningkatan status kesehatan, tapi setelah Ramadhan berlalu kita kembali lagi menjalani pola hidup seperti sediakala yang cenderung tidak sehat. Kita berpikir setelah 11 bulan akan puasa lagi dan tubuh akan melakukan reparasi lagi.

Namun sayang banyak orang yang kondisi kesehatannya akhirnya memburuk sehingga tak sempat berjumpa dengan Ramadhan lagi. Oleh karena itu, saya mencoba memberikan tips-tips agar setelah Ramadhan berlalu kita tetap terjaga kesehatannya. Tentu ikhtiar adalah ikhtiar, jika ikhtiar sudah maksimal maka semua kembali kepada Allah SWT Sang Maha Penentu.

Beberapa kebiasaan pada bulan Ramadhan yang baik dan perlu dilanjutkan adalah :

1. Mengendalikan nafsu makan berlebihan, yaitu makan hanya untuk mengikuti keinginan mata dan lidah kita, mari kita perhatikan.

- Hari biasa kita makan siang, Ramadhan kita tidak makan siang, ternyata produktivitas kita tidak turun.

- Hari biasa snack dan snack terus, Ramadhan tidak ada snack, ternyata tidak ada masalah.

- Hari biasa semua yang menggugah selera akan kita makan. Ramadhan kita menjaga agar makanan yang merusak pencernaan kita hindari, ternyata kita tidak kelaparan.

- Hari biasa kita minum terus sementara selama Ramadhan siang hari dengan aktivitas seperti biasa kita tidak minum ternyata tidak apa-apa. Minum teratur sesuai kebutuhan sudah cukup menjaga kesehatan kita.

2. Aktivitas duniawi

- Produktivitas kita tidak menurun pada bulan Ramadhan.

- Hari biasa kita menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk urusan duniawi, sementara selama Ramadhan kita bisa menyisihkan cukup waktu untuk ukhrawi tanpa mengurangi kecukupan duniawi.

3. Aktivitas ukhrawi

- Ghirah beragama kita meningkat selama Ramadhan adalah karena kita berpuasa, jika kita tidak menjalankan puasa ghirah ini tidak akan tinggi meskipun kita berada di bulan Ramadhan.

- Shalatul lail/tarawih yang dilakukan secara berjamaah memberi energi iman yang tinggi, sehingga rasanya meninggallan tarawih seolah-olah kita merasa seperti meninggalkan shalat fardhu di haii biasa.

Dari kesemua hal ini maka kelihatannya untuk mempertahankan status baik kesehatan kita setelah Ramadhan berakhir adalah dengan mempertahankan tiadisi kita di bulan Ramadhan. Inilah tips-tips nya:

1. Batasi kein ginan makan yang berlebihan dengan mengendalikan nafsu mata. Hendaklah kita makan sekadar untuk memenuhi kebutuhan dan bukan mempeiturutkan keinginan.

2. Mengatur kebutuhan minum sesuai takaran yang diperlukan.

3. Menghindari makan snack sedapat mungkin.

4. Hindari minuman bersoda atau sirup-sirup dan gantikan dengan jus buah segar sebaiknya tanpa es.

5. Lakukan olahraga, banyak bergerak dan menjaga keseimbangan antara kerja-ibadah-rekreasi, bahkan dalam tingkatan tertentu kerja berkorelasi dengan ibadah, dan ibadah bernuansa rekreasi.

6. Melaksanakan puasa-puasa sunnah untuk memelihara semangat Ramadhan.

7. Kembangkan sikap bekerja untuk ibadah dan bukan bekerja untuk mengejar materi, agar kita tidak mencurahkan waktu habis-habisan hanya untuk mengejar dunia semata. Selama kita bekerja untukt mengejar kebutuhan dunia selama iltu pula kita takkan pernah mendapatkannya.

8. Sisihkan waktu yaang cukup untuk menjalankan ibadath baik ibadah langsung/ individu (wajib maupun sunnah), dan ibadah sosial, yaitu mencurahkan perhatian bagi kepentingan masyarakat.

9. Kembangkan sikap sabar (yaitu mengendalikan nafsu), syukur (yaitu mensyukuri yang sudah kita miliki dan tidak terlalu berharap yang tidak kita miliki), dan ikhlash (melakukan segala aktivitas hidup sebsagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT).

l0. Senantiasa berkonsulltasi dengan dokter ataupun thabib yang mahir jika dirasakan adanya gangguan kesehatan.

Demikianlah semoga penjelasan ini memberi manfaat, wallahiu muwaafiq wal haadi ilaa sabiilar rcasyaad, wassalam wr.wb.

***

Disadur dari majalah SABILI Edisi 5 TH XVIII hal 76-78

No comments:

Post a Comment